/*----------------------------------------------- Blogger Template Style Name: Pinker Designer: Bunga Ayesha URL: http://blogger-skin-resources.blogspot.com/ Date: Juni 2005 ------------------------------------------------ */

Selasa, 16 Desember 2008

KUDAPAN LEZAT DARI MI

Nyaris tak ada balita yang tak suka mi. Bentuknya yang panjang-panjang membuat mi jauh lebih menarik bagi mereka dibandingkan nasi. Tapi, bosan, ya, kalau cuma direbus dan digoreng melulu. Bagaimana kalau kita buat jadi kudapan menarik? Coba, deh, resep-resep ini. Pasti si kecil pun akan lebih menyukainya dan nambah lagi, nambahlagi.Resep dibuat dan diuji PT. Media Boga Utama.Foto-foto:Agustua F.

BITTERBALLEN MISIOMAY MI

Bahan: 
50 gram mi telur kering 
1/2 buah bawang bombay, dicincang halus 
2 siung bawang putih, dicincang halus 
2 sendok teh garam 
1/2 sendok teh merica bubuk 
100 gram jamur merang, dicincang halus 
100 gram wortel, diparut 
150 ml susu 
150 gram daging sapi giling 
Minyak untuk menggoreng 
Bahan Pelapis: 
5 butir telur 
150 gram tepung roti 
Cara Membuat: 
1. Rebus mi telur dalam air mendidih hingga mengembang, tiriskan. 
2. Panaskan 2 sendok makan minyak goreng, tumis bawang bombay dan bawang putih hingga layu. Tambahkan daging sapi giling sambil diaduk hingga berubah warna. 
3. Bumbui garam, merica, masukkan wortel, jamur, mi, dan susu sambil diaduk hingga kental. 
4. Setelah dingin, bulatkan, lalu celup ke dalam telur. Gulingkan di tepung roti, lalu goreng hingga kecokelatan. 

Untuk: 30 buah
Bahan: 
10 lembar kulit pangsit 
50 gram mi kering telur 
100 gram daging ikan tenggiri, dicincang halus 
50 gram udang kupas, digiling halus 
1 sendok teh garam 
1/4 sendok teh merica 
3 siung bawang putih, dihaluskan 
100 gram wortel, diparut 
1 butir telur 
Cara Membuat: 
1. Rebus mi telur sampai mengembang, angkat, lalu tiriskan. 
2. Aduk ikan, udang, garam, merica, bawang putih, setengah bagian wortel, dan telur sambil dibanting-banting hingga kalis. 
3. Masukkan mi, lalu aduk rata. 
4. Oles cetakan kue mangkuk dengan minyak goreng, letakkan selembar kulit pangsit. Sendokkan isi, lalu hias dengan wortel parut. Kukus selama 25 menit, angkat, dan sajikan dengan saus sambal. 

Untuk: 12 buah 

SARANG BURUNG MIPIZZA MI

Bahan: 
100 gram mi telur 
Minyak untuk menggoreng 
Bahan Isi: 
2 sendok makan margarin 
1/4 buah bawang bombay, dicincang halus 
2 siung bawang putih, dicincang halus 
2 sendok makan tepung terigu 
100 gram ayam giling halus 
1/2 sendok teh garam 
1/4 sendok teh merica bubuk 
1/4 sendok teh pala bubuk 
100 gram kacang polong 
50 gram buncis, diiris halus 
250 ml susu 
100 gram kaldu 
Cara Membuat: 
1. Rebus mi telur hingga mengembang, angkat lalu tiriskan. 
2. Setelah dingin, cetaklah sejumput mi dalam cetakan sarang burung. Sambil ditekan, goreng mi dalam minyak panas hingga renyah. 
3. Tumis bawang bombay dan bawang putih hingga layu. Masukkan ayam giling, garam, pala, dan merica sambil diaduk. 
4. Tambahkan tepung terigu, aduk hingga kental. Tuang susu dan kaldu, lalu aduk. Masukkan buncis dan kacang polong, aduk sampai bumbu meresap. 
5. Sendokkan bahan isi ke dalam sarang burung mi, lalu sajikan. 

Untuk: 8 buah
Bahan: 
100 gram mi telur 
300 ml susu 
4 butir telur, dikocok lepas 
Bumbu: 
1 buah bawang bombay, dicincang halus 
1 siung bawang putih, dicincang halus 
2 buah tomat, diparut 
2 sendok makan tomat pasta 
150 gram daging sapi giling 
1 sendok teh garam 
1/2 sendok teh merica bubuk 
1/4 sendok teh oregano 
1/4 sendok teh basil 
Taburan: 
3 buah sosis, dipotong-potong 
3 lembar daging asap, dipotong-potong 
1/2 buah bawang bombay, dipotong-potong 
100 gram kaju mozarella, diparut 
Cara Membuat: 
1. Rebus mi hingga mekar, angkat, lalu tata di wadah tahan panas. 
2. Tumis bawang bombay dan bawang putih hingga layu. Tambahkan tomat, tomat pasta, dan daging sapi giling. Bumbui garam, merica, oregano, dan basil. 
3. Aduk susu dan telur, lalu siramkan ke atas mi. Taburkan sosis, daging asap, bawang bombay dan keju mozarella. 
4. Oven sampai matang, lalu angkat dan sajikan segera. 

Untuk: 4 porsi
Mengenal Ragam Mi

Kita mengenal berbagai macam mi di pasaran. Semuanya digemari masyarakat. Dari mi telur, mi basah, kwe tiau, spageti, hingga soun dan bihun. Sebagai bahan pangan, harga mi tergolong relatif tak mahal, sekaligus mudah dimasak. Sebenarnya, apa, sih, perbedaan mereka? 
* Bihun dan soun: walau kelihatan warnanya sama, yaitu sama-sama putih, tapi bahan dasar pembuatnya tak sama. Bihun terbuat dari tepung beras, sementara soun terbuat dari campuran tepung kentang dan tepung kacang hijau, berwarna lebih transparan, ukurannya lebih kecil dan halus daripada bihun, serta sangat lunak. 
* Kwe tiau: bahan dasar pembuatannya dari tepung beras.
* Spageti: terbuat dari tepung terigu. Namun berbeda dengan mi, spageti menggunakan campuran minyak zaitun. 
* Mi: terbuat dari campuran tepung terigu, telur dan air, serta bahan pengenyal. Untuk mi ini ada bermacam-macam lagi. Ada mi basah dan mi kering. Keduanya dibuat dari bahan yang sama. Yang disebut mi kering adalah mi telur, ramen, atau mi keriting, yang terkenal gurih, lembut, dan mudah patah karena tipis seperti lidi. Mi basah merupakan sebutan untuk mi yang banyak dijual di pasaran dalam bentuk lembab. Sedangkan mi telur akan terasa lebih gurih dan lunak dibandingkan mi tanpa telur.

Irfan

Mi Pengganti Nasi

Rasanya tak ada balita yang tak suka mi instan. Malah ada yang menolak nasi dan hanya mau makan mi. "Boleh saja kita mengganti nasi dengan mi," jelas dr. Sri S. Nasar, SpA(K), "Dengan catatan, sediakan berupa mi plus. Artinya, mi instan yang ditambahkan telur, bakso, sosis, atau kornet." Catatan selanjutnya, jangan gunakan semua bumbu yang ada dalam kemasan karena mengandung banyak MSG. "Untuk anak yang sensitif, MSG kerap membuat kepala pusing dan perut mual."

Irfan

Tips Mengolah Mi

Walau terlihat sepele, mi perlu diolah dengan baik. Berikut sejumlah kiatnya. 
Memilih mi 
Ada dua macam mi di pasaran, yaitu mi basah dan kering. Mi kering tidak cepat rusak ketimbang mi basah. Jadi, jika untuk persediaan dalam waktu lama, pilih mi kering. Memang agak repot dalam proses memasaknya, karena harus direbus terlebih dulu. 
Agar mi tak lengket 
Begitu mi kering telah direbus dan ditiriskan, siram dengan air dingin, lalu perciki minyak agar tak saling melekat. Ini terutama dilakukan bila mi tidak langsung disuguhkan. Setelah diperciki minyak, tutup dengan selembar plastik supaya tidak kering. Cara ini juga baik dilakukan pada pasta, seperti makaroni atau spageti. 
Mencegah pemuaian 
Mi akan mudah memuai/ mengembang bila kena air. Jadi, bila ingin menyantap mi berkuah, sebaiknya kuah baru diberikan kala akan disantap. Dengan demikian, mi tak perlu dipanasi berulang-ulang yang membuatnya jadi lembek dan tak enak disantap. Cukup panasi kuah atau sausnya dan siramkan langsung di atas mi yang akan dihidangkan. 
Agar ifumi tetap renyah 
Ifumi adalah masakan mi ala Cina yang terdiri atas mi yang digoreng kering lalu disiram dengan kuah sayuran (capcay). Nah, supaya mi tidak lembek, tuang capcay begitu hendak disajikan. Capcay harus betul-betul panas saat dituangkan di atas mi.Agar mi renyah, buat tumpukan mi tidak terlalu padat agar tidak mengeras saat digoreng. Goreng langsung di atas saringan dan biarkan hingga kering. Minyak yang digunakan tidak usah terlalu panas, tapi juga jangan terlalu dingin. Bila menggunakan mi kering, rebus mi lalu tiriskan. Setelah dingin, lakukan cara di atas, lalu goreng hingga kering dan renyah. Cara yang sama dilakukan untuk membuat mi sarang burung. 
Agar mi tak putus-putus 
Mengaduk mi goreng dalam wajan memerlukan keterampilan khusus karena mi mudah sekali putus. Agar mi tetap terlihat panjang dan kelihatan cantik di atas piring saji, sebelum dimasukkan dalam wajan, lumuri dulu mi dengan kecap dan bumbu lainnya. Aduk hingga rata kecap manis, kecap asin, garam, merica, atau bumbu lainnya. Dengan demikian, saat menggoreng tak perlu mengaduk dengan keras. 
Kecil & Besar 
Mengapa mi kecil lebih enak dibanding mi ukuran besar? Walau dibuat dengan bahan dan resep yang sama, mi ukuran kecil lebih menyerap bumbu dibanding mi besar, sehingga mi kecil terasa lebih enak.

Diambil dari Tabloid Nakita edisi : 492 Tahun X